Profil Desa Donosari

Ketahui informasi secara rinci Desa Donosari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Donosari

Tentang Kami

Profil Desa Donosari, Sruweng, Kebumen. Mengupas tuntas potensi unggulan wisata alam Curug Silangit, geliat ekonomi desa yang bertumpu pada perkebunan cengkeh dan kelapa, serta semangat masyarakat dalam membangun pariwisata berbasis komunitas di jantung p

  • Memiliki Potensi Wisata Alam Unggulan

    Menjadi rumah bagi destinasi wisata alam Air Terjun (Curug) Silangit yang menawan, yang kini menjadi magnet utama bagi wisatawan dan motor penggerak ekonomi baru di sektor pariwisata.

  • Ekonomi Berbasis Perkebunan Dataran Tinggi

    Perekonomian tradisional masyarakat secara dominan ditopang oleh hasil perkebunan jangka panjang yang cocok di dataran tinggi, terutama cengkeh dan kelapa.

  • Pengembangan Pariwisata Berbasis Komunitas

    Upaya pengembangan sektor pariwisata dikelola secara aktif dan mandiri oleh masyarakat lokal melalui wadah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), memastikan manfaatnya dirasakan langsung oleh warga.

XM Broker

Jauh dari hiruk pikuk dataran rendah yang padat, Desa Donosari di Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, menyimpan sebuah mahakarya alam yang menawan: Curug Silangit. Desa yang terhampar di kawasan perbukitan yang sejuk dan asri ini tengah menggeliat, mengubah pesona alamnya yang tersembunyi menjadi sebuah harapan baru di sektor pariwisata. Sambil tetap berpegang pada pilar ekonomi tradisional dari hasil perkebunan cengkeh dan kelapa, masyarakat Donosari kini bahu-membahu merintis jalan sebagai desa wisata berbasis komunitas.

Geografi Perbukitan dan Pesona Alam Tersembunyi

Karakter utama Desa Donosari dibentuk oleh kondisi geografisnya yang berada di wilayah perbukitan. Topografi yang bergelombang dengan lembah-lembah hijau dan lereng yang subur menjadikan desa ini memiliki pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk. Lanskap ini sangat berbeda dengan desa-desa lain di Kecamatan Sruweng yang umumnya berada di dataran rendah.Desa Donosari memiliki luas wilayah yang tergolong sangat besar, yaitu sekitar 401 hektar, yang sebagian besarnya merupakan lahan perkebunan dan hutan. Berdasarkan data kependudukan terbaru, desa ini dihuni oleh sekitar 3.025 jiwa. Hal ini menghasilkan tingkat kepadatan penduduk yang sangat rendah, yakni hanya 754 jiwa per kilometer persegi, mencerminkan pemukiman yang tersebar di antara kebun dan hutan.Jantung pesona alam desa ini adalah Curug Silangit, sebuah air terjun dengan beberapa tingkatan yang mengalir di antara tebing bebatuan dan hutan yang rimbun, menciptakan kolam-kolam alami dengan air yang jernih. Keberadaan curug inilah yang menjadi daya tarik utama dan potensi terbesar bagi masa depan desa.Secara administratif, Desa Donosari berbatasan dengan Desa Penusupan di sebelah barat. Di sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Karanggayam, di sebelah timur dengan Kecamatan Pejagoan dan di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jabres.

Tata Kelola Pemerintahan: Dari Desa Agraris Menuju Desa Wisata

Pemerintah Desa Donosari menunjukkan sebuah pergeseran visi yang strategis dalam beberapa tahun terakhir. Menyadari potensi luar biasa dari Curug Silangit, pemerintah desa secara proaktif mengarahkan kebijakan pembangunannya untuk mendukung transisi dari desa agraris murni menjadi desa yang memiliki pilar pariwisata.Langkah ini diwujudkan dengan memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan dan operasional Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Alokasi Dana Desa secara bertahap juga diarahkan untuk membangun infrastruktur penunjang pariwisata skala kecil, seperti perbaikan akses jalan setapak menuju lokasi air terjun, pembuatan papan penunjuk arah, serta pembangunan fasilitas dasar seperti area parkir dan toilet. Sinergi antara pemerintah desa, Pokdarwis, dan Dinas Pariwisata Kabupaten menjadi kunci dalam meletakkan fondasi bagi pengembangan destinasi wisata yang berkelanjutan.

Dua Pilar Ekonomi: Perkebunan Warisan dan Pariwisata Harapan

Perekonomian Desa Donosari saat ini ditopang oleh dua pilar yang berjalan beriringan: sektor perkebunan sebagai warisan ekonomi tradisional, dan sektor pariwisata sebagai harapan ekonomi di masa depan.Perkebunan Cengkeh dan Kelapa: Selama berpuluh-puluh tahun, kehidupan ekonomi masyarakat Donosari bergantung pada hasil perkebunan. Iklim dan kontur tanah di perbukitan sangat cocok untuk tanaman keras bernilai ekonomi tinggi. Cengkeh menjadi komoditas primadona, di mana saat musim panen raya tiba, desa ini menjadi sibuk dengan aktivitas pemetikan dan penjemuran. Selain cengkeh, pohon kelapa juga tumbuh subur dan hasilnya diolah menjadi kopra atau dijual langsung. Sektor perkebunan ini menjadi sumber pendapatan jangka panjang yang memberikan stabilitas ekonomi bagi masyarakat.Curug Silangit sebagai Magnet Ekonomi Baru: Kehadiran Curug Silangit yang mulai dikenal luas melalui media sosial telah membuka keran ekonomi baru. Secara bertahap, sektor pariwisata mulai memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat. Pendapatan desa dan warga kini tidak hanya datang dari panen, tetapi juga dari hasil penjualan tiket masuk, retribusi parkir, dan perputaran uang di warung-warung makanan dan minuman yang dikelola oleh warga di sekitar lokasi wisata. Sektor ini memberikan sumber pendapatan harian dan mingguan, melengkapi pendapatan musiman dari sektor perkebunan.

Peran Komunitas dalam Membangun Destinasi

Salah satu aspek paling inspiratif dari pengembangan wisata di Desa Donosari adalah peran sentral komunitas. Pengelolaan Curug Silangit tidak diserahkan kepada investor luar, melainkan diambil alih sepenuhnya oleh masyarakat lokal melalui Pokdarwis "Silangit Lestari".Kelompok ini beranggotakan para pemuda dan warga desa yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan potensi desa. Mereka secara gotong royong membersihkan area wisata, menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung, serta mengelola pendapatan secara transparan. Keuntungan dari pengelolaan wisata ini sebagian dimasukkan ke dalam kas desa dan sebagian lagi digunakan untuk operasional serta pengembangan fasilitas. Model pengelolaan berbasis komunitas ini memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan secara merata dan menumbuhkan rasa memiliki yang kuat di kalangan warga.

Tantangan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

Perjalanan Desa Donosari menjadi desa wisata yang matang masih panjang dan dihadapkan pada sejumlah tantangan.

  • Aksesibilitas: Kondisi jalan menuju desa dan terutama menuju lokasi curug masih menjadi kendala utama yang perlu ditingkatkan secara signifikan untuk kenyamanan dan keamanan wisatawan.

  • Konservasi Lingkungan: Peningkatan jumlah pengunjung membawa risiko penumpukan sampah dan kerusakan ekosistem di sekitar air terjun. Diperlukan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan edukasi yang kuat kepada pengunjung untuk menjaga kelestarian alam.

  • Standar Pelayanan: Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kepariwisataan, seperti pemanduan, kuliner, dan pengelolaan penginapan (homestay), menjadi kunci untuk memberikan pengalaman yang memuaskan bagi wisatawan.

  • Pemerataan Manfaat: Memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pariwisata tidak hanya terpusat pada warga di sekitar lokasi curug, tetapi dapat menyebar ke seluruh dusun di Desa Donosari.

Visi ke depan adalah mengembangkan Desa Donosari menjadi sebuah destinasi ekowisata yang terintegrasi. Paket wisata dapat dikembangkan dengan menggabungkan kunjungan ke Curug Silangit dengan pengalaman agrowisata, seperti belajar memetik cengkeh saat musim panen atau melihat proses pembuatan gula kelapa. Pengembangan homestay yang dikelola warga juga dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan dan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar.Sebagai kesimpulan, Desa Donosari adalah contoh inspiratif tentang bagaimana sebuah komunitas di daerah terpencil dapat menemukan dan memoles `berlian` yang tersembunyi di wilayahnya. Dengan modal keindahan alam yang luar biasa dan kekuatan semangat kebersamaan, mereka sedang merintis sebuah babak baru dalam sejarah desa. Keberhasilan mereka di masa depan akan sangat bergantung pada kemampuan untuk mengembangkan pariwisata secara bijaksana dan berkelanjutan, memastikan bahwa Curug Silangit tidak hanya memberikan kesejahteraan sesaat, tetapi menjadi sumber kemakmuran yang lestari bagi generasi-generasi yang akan datang.